Senin, 10 Agustus 2015

Chapter 3 : FIRST TIME TO LEARN

Tak terasa sudah bulan Agustus lagi. Saya masih merasa bahwa bulan Agustus tahun lalu itu baru kemarin. Memang terkadang kalau bukan sedang menunggu, waktu itu rasanya cepat sekali berlalu. Tapi ketika kita menunggu sesuatu satu minggu saja rasanya lama sekali hehe..

Perasaan itulah yang saya rasakan selama bulan Agustus 2014 – Agustus 2015. Bulan agustus tahun lalu merupakan titik start awal saya untuk membuat suatu keputusan besar dalam hidup saya. Jumped out from my comfort zone and tried something new! Yap! Mencoba hal yang baru yang belum pernah saya bayangkan sebelumnya yaitu menjadi pemburu beasiswa. Singkat kata, satu tahun ini merupakan satu tahun yang extra ordinary untuk saya sebagai seorang pemburu beasiswa pemula. 

Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, merasakan tahap demi tahap, perasaan gelisah,was was dan cemas, berharap tapi tidak telalu berharap juga selama masa masa menunggu pengumuman merupakan perasaan campur aduk yang bagi saya jauh lebih menegangkan daripada mau maju skripsi dulu. Selain itu memiliki kesempatan bertemu dengan banyak orang dan berbagi cerita merupakan keseruan lain yang saya rasakan selama satu tahun ini. What a really priceless experience! I think it is more precious than the scholarship itself.

Jumat, 26 Juni 2015

Chapter 3 : LPDP scholarship 2015 gelombang 2

pic source : here

Salah satu program beasiswa yang saya apply tahun ini adalah adalah beasiswa LPDP. Saya apply beasiswa LPDP untuk program dalam negeri. Dan ini adalah pengalaman pertama saya apply beasiswa ini.

Yang ingin mengetahui apa itu beasiswa LPDP bisa langsung buka web LPDP, fb pagenya atau googling. Banyak sekali blog blog dari awardee (penerima LPDP) yang menjelaskan apa itu beasiswa LPDP, sumber dananya sampai sistemnya bagaimana step by stepnya ada semua.
Saya bukan tipe orang yang bisa menceritakan dengan sangat detail. Jadi informasi mengenai beasiswa ini yang lebih rinci dan lebih lengkap tidak akan ditemukan di blog saya.
Meskipun ada sedikit perubahan untuk gelombang 3 tahun 2015 dan seterusnya, namun intinya tetap sama. Secara umum tahap untuk mendapatkan beasiswa ini ada 3. Tahap pertama adalah seleksi administrasi, tahap kedua adalah wawancara dan LGD, dan tahap terakhir adalah PK atau persiapan pemberangkatan.  Menurut saya dan cerita seorang teman, tahap aman dari seleksi LPDP adalah di tahap kedua. Jangan senang dulu ketika lulus tahap pertama. Karena seluruh peserta yang telah memenuhi syarat administrasi biasanya langsung lolos. Jadi perjuangan sebenarnya untuk lolos seleksi ini adalah di tahap kedua. Ketika tahap kedua sudah lolos, barulah bisa bernafas lega.
Tak banyak sebenarnya yang bisa saya ceritakan ketika saya mengikuti seleksi beasiswa ini, karena saya tidak lolos di tahap 2. Namun mungkin sedikit pengalaman saya bisa memberikan sedikit informasi untuk yang mau apply beasiswa ini.

Sabtu, 06 Juni 2015

Chapter 2 : Be Brave, The Storm is Coming, Keep Doing My Best



well, it has been while since i wrote for the last time. sebulan lebih sudah terlewati sejak saya mem posting lirik lagu rivernya AKB 48 saat itu ditengah hecticnya saya mempersiapkan dokumen dokumen untuk apply beasiswa B saat itu.
saya bukan fans AKB 48 atau grup sisternya. saya menyukai lirik lagu tersebut karena kok sepertinya theme song saya saat ini hehe... some parts of its lyric are describe what i feel right now so well. and i think it will also describe you so well if you are in the same situation as me right now. :)

selama bulan Maret, April sampai awal Juni ini saya telah melalui pengalaman pengalaman yang cukup luar biasa. serasa kembali ke jaman skripsi tapi beberapa kali lipat rasanya. inilah yang harus saya hadapi ketika melompat dari zona nyaman saya untuk mempertanggungjawabkan apa yang saya putuskan sebelumnya. Alhamdulillah saya belajar untuk menjadi lebih dewasa, bertanggung jawab dan mandiri melalui proses ini.
proses ini juga selalu mengajarkan saya untuk selalu menata hati atas ekspektasi dan harapan. selalu optimis dan berpasrah pada Allah. Meskipun saya yakin suatu proses usaha tidak akan menghianati hasil, namun bagaimanapun Allah-lah yang memiliki kuasa. Manusia boleh berencana namun Allah juga punya rencana.

maka sampai saat ini, setelah segala preparasi yang saya lakukan dan hasil awal yang mulai terlihat sampai saat saya menulis ini saya masih percaya bahwa apapun hasil akhirnya nanti, itulah rencana paling baik dan paling indah yang Allah buat untuk saya.

Chapter 2 : Asking for Recommendation Letter pt 2 (Contoh Email untuk Meminta Surat Rekomendasi dari Dosen)

salah satu orang yang saya minta untuk membuatkan surat rekomendasi adalah salah seorang dekan fakultas saya. meskipun baru kenal 2 tahun selama masa perkuliahan (karena beliau baru pulang dari Ph.Dnya belum lama) alhamdulillah saya sempat diberi kesempatan untuk mengerjakan sebuah proyek penelitian bersama beliau ketika masa masa menunggu wisuda. mungkin sedikit banyak beliau mulai mengenal saya dari sana dan bersedia ketika saya meminta beliau untuk membuatkan surat rekomendasi untuk saya walaupun beliau itu sangat super duper sibuk.

jurusan di fakultas saya merupakan jurusan yang ada 2 makul yang beliau ampu, dan mungkin karena untuk memotivasi para mahasiswanya, beliau menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar dan percakapan di kelas ketika makul beliau. diluar makul pun, untuk mahasiswa yang beliau ampu di jurusan saya itu (kebetulan hanya 1 kelas) beliau juga berkomunikasi dengan bahasa inggris.

saat saya atau teman teman sekelas ada keperluan dengan beliau pun kalau meng sms atau meng email beliaupun dibalasnya pakai bahasa inggris. jadi mau gak mau saya dan teman teman sekelas satu jurusan 'terpaksa' berkomunikasi dengan beliau dengan bahasa inggris. cukup unik memang cara beliau memotivasi para mahasiswanya untuk selalu maju. dan sejujurnya saya tak keberatan. :)

Kamis, 16 April 2015

Chapter 2 : RIVER by AKB48

    前へ進め! (Got it!)
    立ち止まるな! (Got it!)
    目指すは陽が昇る場所
    希望の道を歩け!
    行く手 阻(はば)む River! River! River!
    横たわる River!
    運命の River! River! River!
    試される River!
    迷いは捨てるんだ!
    根性を見せろよ!
    ためらうな!
    今すぐ
    一歩 踏み出せよ! Believe yourself!
    前へ前へ!
    まっすぐ進め!
    川を渡れ!! Ho! Ho! Ho! Ho!

Selasa, 14 April 2015

Chapter 2 : Pray

Ya Allah, manapun jalanku, bila Kau ridho maka mudahkanlah bagiku untuk menempuh jalan itu. Namun bila jalan yang saat ini sedang kuusahakan bukanlah jalanku dan Kau tak ridho akan itu, maka mudahkanlah pula bagiku untuk menerima apapun jalan terbaik yang telah Kau pilihkan untukku. Amin.

Chapter 2 : Asking for Recommendation Letter

Memutuskan untuk menjadi scholarship hunter selepas lulus sarjana merupakan hal yang belum pernah saya lakukan, bahkan saya bayangkan sebelumnya. selama ini pola hidup saya adalah tipe yang seperti kebanyakan orang lakukan. maka ketika tiba tiba 'tring!' muncul di otak (entah dari mana) bahwa saya memiliki pilihan lain sebenarnya kalau ada kemauan, saya mulai menjalani dan berusaha kepada suatu hal yang diluar area nyaman saya selama ini. mencoba hal baru, terombang ambing dalam ketidak pastian, keberharapan yang besar, antisipasi atas segala kemungkinan, dan tentunya rasa was was dan pesimisme yang kadang menghinggapi.

namun sampai saat ini, Alhamdulillah, saya tetap berusaha untuk bertahan untuk mempertanggungjawabkan pilihan yang telah saya pilih ini.

hal hal yang dilakukan oleh para scholarship hunter adalah tentunya berburu informasi beasiswa, dan setelah mendapatkan beberapa informasi, tentunya mencari tahu, syarat syarat bagaimana cara mendapatkan beasiswa tersebut.

salah satu dokumen yang seringnya harus disertakan untuk mendaftar beasiswa adalah surat rekomendasi alias recommendation letter. surat ini juga menjadi salah satu pertimbangan layak atau tidak nantinya kita mendapatkan beasiswa. recommendation letter ini berisi penjelasan dan alasan alasan yang ditulis oleh orang lain yang mengenal (prestasi) kita yang dapat sedikit banyak menggambarkan 'nilai tawar' kita.

Selasa, 07 April 2015

Chapter 2 : What Do I Like from TOEFL ITP

preparing toefl itp telah memaksa saya untuk mengonsumsi seabreg soal soal latihan sebelum saya mengikuti test realnya. dan meskipun terkadang jenuh tapi sedikit banyak saya cukup menikmati juga belajar toefl ITP.

di bagian listening tentunya saya mendapatkan banyak kosa kata baru dan bisa belajar ear wave alias belajar untuk mendengarkan bagaimana orang native mengucapkan bahasa inggris sehari hari dengan kecepatan normal mereka. namun bukan itu yang paling saya sukai dari belajar toefl.

yang paling saya sukai adalah bagian reading. yap! bagian yang sebenarnya paling iyuuuh ketika latihan atau bahkan real testnya. otak yang sudah panas di part sebelumnya, kemudian menghadapi bacaan panjang yang bikin ngantuk pake banget udah gitu harus milih jawaban yang bener? iyuh banget lah pokoknya!

tapi sepanjang saya belajar reading untuk toefl (abaikan perasaan latihan yang menjenuhkan) adalah saya mendapatkan banyak wawasan baru di bagian Reading. topik dalam reading toefl merupakan topik topik bacaan populer di amerika. mulai dari science, sejarah amerika sampai topik topik umum. dari bacaan di toefl saya jadi tahu bagaimana sejarah coca cola, beberapa sejarah amerika, beberapa topik sains (misalnya seperti bahwa sampah luar angkasa yang saat ini semakin menumpuk dan mengorbit bumi) dan sebagainya.
selain wawasan dan ilmu baru, saya juga mendapatkan banyak sekali kosa kata kosa kata baru yang digunakan dalam bacaan. karena seperti yang sudah pernah saya sebut sebelumnya, bahwa vocab vocab reading/bacaan berbahasa inggris menggunakan kata kata sinonim yang jarang kita dengar dalam percakapan mereka.

Selasa, 17 Maret 2015

Chapter 2 : SOME TIPS FOR ETS ITP TOEFL


image source from here

salah satu anak tangga yang harus saya lalui untuk menuju anak tangga selanjutnya adalah TOEFL.
kemanapun tujuan beasiswa yang akan diraih, sertifikat yang menyatakan sejauh mana kemampuan bahasa Inggris pasti diperlukan, entah itu TOEIC, TOEFL ITP, IELTS ataupun TOEFL IBT.

karena tujuan universitas tujuan saya hanya membutuhkan TOEFL ITP maka di sini saya hanya akan menuliskan mengenai pengalaman tes TOEFL ETS yang telah saya lakukan dalam rangka untuk memenuhi syarat dokumen beasiswa pendidikan yang saya ambil. sebenarnya kalau  punya sertifikat TOEFL IBT ataupun IELTS juga bisa dipakai. namun saya lebih memilih TOEFL ITP.

mengapa TOEFL ITP? pertama karena biayanya lebih murah, kedua tes resmi standar ETS diadakan sebulan sekali, dan ketiga bagi saya TOEFL ITP lebih mudah dibanding IBT maupun IELTS.

sedikit tips yang bisa saya bagi di sini adalah bahwa sertifikat bahasa inggris resmi merupakan ibarat anak tangga terbawah untuk mencari beasiswa, jadi sertifikat bahasa bukanlah tujuan akhir dalam mencari beasiswa dalam dan luar negeri. tapi hanya semacam syarat dokumen. jadi untuk yang ingin belajar ke luar negeri, sebenarnya sertifikat sertifikat bahasa tersebut hanya menjelaskan kemampuan bahasa kita secara formalitas, hitam diatas putih. sejauh apa kemampuan bahasa inggris kita sebenarnya akan terbukti setelah kita diterima di sekolah di luar negeri. apakah angka pada sertifikat tersebut memang menggambarkan kemampuan bahasa kita sebenarnya atau tidak.

sertifikat bahasa hanya berlaku selama 2 tahun. jadi sebelum mendaftar beasiswa, pastikan sertifikat tersebut masih berlaku.

beberapa tips untuk menghadapi TOEFL ITP adalah :

Jumat, 13 Februari 2015

Chapter 1 : Quote : Extraordinary

Kalian telah memilih jalan yang tidak biasa, maka kalian harus menyadari bahwa usaha yang kalian lakukanpun juga tentunya tidak biasa. - Miss Jun - 

Chapter 1 : English Village

tak terasa sudah hampir setengah tahun saya menuntut ilmu di sebuah "kampung" yang mereka bilang "kampung Inggris". Alhamdulillah, saya mendapatkan banyak ilmu baru dan kawan kawan baru selama waktu itu. wauktu yang membawa saya pada pandangan dan wawasan baru mengenai apa itu mimpi.

mungkin karena kami saat ini sedang melakukan hal yang sama, mengejar mimpi mimpi kami. hal itulah mungkin yang membuat kami terkoneksi satu sama lain. begitu nyambung walau baru bertemu. obrolan kami mengenai studi di luar negeri merupakan topik topik lumrah di kelas, di lorong lorong kelas, di tempat makan, di kamar kos, bahkan di pinggir jalan.

saya begitu menikmati momen momen itu. obrolan obrolan yang membakar semangat saya. mata mata yang berbinar dan hati hati yang berharap.

yes, we ARE exactly alike!

meskipun orang orang itu datang dan pergi namun mereka akan selalu terekam dalam memori.
"see you on top ya? take care!" kata mereka. dan kamipun berpelukan, tersenyum dalam perpisahan dan pengarapan sukses bagi mereka dan saya sendiri

berat rasanya meninggalkan 'desa' itu. desa yang begitu luar biasa, yang mempertemukan saya dengan orang orang luar biasa dan pengalaman luar biasa.

ya... we will meet on top, won't we?

Chapter 1 : The Beginning

masih segar dalam ingatan saya dua hari dari sekarang, satu tahun yang lalu adalah hari ketika saya pendadaran untuk menyelesaikan studi S1 saya.
masih segar dalam ingatan saya juga pada hari itu abu gunung kelud begitu tebal menutupi halaman kampus. bahkan untuk keluarpun saat itu saya harus memakai masker. tapi syukurlah... waktu pendadaran saya tidak diundur seperti beberapa teman saya sehari sebelumnya.
masih segar pula bahwa keputusan saya untuk pendadaran di bulan februari tahun lalu itu pada akhirnya membuat awal ini.

entah.. mungkin ini sudah tertulis dalam lauh mahfuz saya.
saat ini, saya sedang menjalani sebuah proses awal dari pengejaran mimpi mimpi saya.
saya yakin untuk meraih mimpi itu tidaklah mudah. saya tahu bahwa akan ada rasa sakit dan keinginan untuk kembali.
namun saya harus belajar untuk berdamai dengan diri sendiri. 
sayalah yang memutuskan ini, maka saya juga yang harus menanggung segala konsekuensi.

satu harapan saya nantinya. saya tidak ingin membuat 'suporter saya' menunggu terlalu lama.
semoga hasrat ini selalu konsisten.

ini hanyalah kisah awal saya untuk meraih apa yang mereka bilang... mimpi.